Ikuti Kami

Kajian

Tafsir An-Nisa Ayat 128-130: Pilihan Cerai Daripada Poligami?

Cerai daripada poligami

BincangMuslimah.Com – Dalam perspektif mubadalah (kesalingan) yang tertuang dalam Qira’ah Mubadalah, Faqihuddin Abdul Qadir menyebutkan bahwa poligami bukanlah solusi dalam relasi pasangan suami-istri. Melainkan sebuah problem yang seringkali mendatangkan keburukan.

Menurut Faqihuddin, hal itu terlihat jelas dimana ayat yang menjelaskan poligami itu sulit untuk adil pada QS An Nisa:129 yang diapit oleh ayat nusyuz dalam QS An Nisa: 128 dan ayat perceraian dalam QS An Nisa:130. Secara tidak langsung ayat tersebut memberikan kode bahwa poligami adalah krusial dalam sebuah relasi suami-istri, layaknya nusyuz dan perceraian. Sebagaimana Allah berfirman

وَإِنِ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَنْ يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۚ وَالصُّلْحُ خَيْرٌ ۗ وَأُحْضِرَتِ الْأَنْفُسُ الشُّحَّ ۚ وَإِنْ تُحْسِنُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا. وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ ۖ فَلَا تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ ۚ وَإِنْ تُصْلِحُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا

Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An Nisa: 128-129)

Baca Juga:  Peran Ulama Perempuan dalam Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II

Abdul Halim Abu Syuqqah dalam Tahrir al Mar’ah menyebutkan memang perempuan dianjurkan berbuat baik kepada suami, bersabar, serta tidak mudah marah dan membenci. Namun demikian, bukan semua perempuan menerima kenyataan begitu saja ketika dipoligami, jauh sebelum poligami ini ngetrend, Al Qur’an sudah mengganggap poligami sebagai problematika rumah tangga, sebagai bagian dari nusyuz suami ke istri, yang bisa disikapi dengan jalan perceraian. Dalam QS An Nisa ayat 130 Allah menegaskan:

وَإِنْ يَتَفَرَّقَا يُغْنِ اللَّهُ كُلًّا مِنْ سَعَتِهِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ وَاسِعًا حَكِيمًا

Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masingnya dari limpahan karunia-Nya. Dan adalah Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana. (QS. An Nisa: 130)

Perceraian seringkali dinarasikan secara tidak imbang, dimana isu-isu problem rumah tangga lebih menuntut dan memberatkan perempuan. Padahal ayat di atas membidik secara tegas bahwa perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk menceraikan suaminya yang berpaling kepada perempuan lain yang hendak dinikahinya.

Bahkan Al Qur’an menyebutkan bahwa perempuan bisa menjadi lebih mandiri dan tercukupi. Dengan demikian, jelas sudah bahwa Al Qur’an memberikan jalan pada  konteks poligami untuk bercerai dan perempuan tidak sama sekali dilarang untuk mengambil pilihan ini.

Di sinilah Al Qur’an mewanti-wanti agar berbuat adil, meminta satu istri saja jika tidak bisa adil, dan bahkan menegaskan bahwa monogami sebagai jalan yang lebih selamat (adna) dari kemungkinan berbuat dzalim. Pendapat shahih dalam Tafsir Ibn Kasir menyatakan bahwa yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. Dalam QS An Nisa:3 ditegasan:

وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا

Baca Juga:  Tafsir Al-Baqarah 187: Kiat Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga menurut Islam

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS. An Nisa: 3)

Poligami hukumnya boleh, namun demikian perempuan memiliki hak sepenuhnya untuk menolak poligami dengan basis menjauhkan diri dari kerusakan dan mudharat yang menimpa dirinya maupun keluarganya. Basis untuk tidak menjatuhkan diri pada kehancuran merupakan anjuran dalam Islam yang terbingkai dalam QS Al Baqarah ayat 195.

Rekomendasi

Ditulis oleh

Penulis adalah kandidat magister pengkajian Islam dalam bidang pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan aktif di Komunitas Jaringan Gusdurian Depok.

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

Asy-Syifa binti Abdillah: Perempuan yang Dijuluki Sang Penyembuh oleh Rasulullah

Muslimah Talk

Karir Perempuan dalam Pandangan Islam  

Kajian

syarat bayi anak susuan syarat bayi anak susuan

Balasan Bagi Ibu yang Enggan Menyusui Anaknya

Kajian

Female Breadwinner : Fenomena Perempuan Menjadi Pencari Nafkah Utama Female Breadwinner : Fenomena Perempuan Menjadi Pencari Nafkah Utama

Female Breadwinner : Fenomena Perempuan Menjadi Pencari Nafkah Utama

Muslimah Talk

Izin Poligami ASN Jakarta: Ketika Negara Memperkuat Diskriminasi terhadap Perempuan Izin Poligami ASN Jakarta: Ketika Negara Memperkuat Diskriminasi terhadap Perempuan

Izin Poligami ASN Jakarta: Ketika Negara Memperkuat Diskriminasi terhadap Perempuan

Diari

Syariat Di balik Rasulullah Pernah dibuat "Lupa" Syariat Di balik Rasulullah Pernah dibuat "Lupa"

Syariat Di balik Rasulullah Pernah dibuat “Lupa”

Kajian

Perempuan Memakai Anting-anting, Sunnah Siapakah Awalnya?

Muslimah Daily

Body Positivity dalam Al-Quran: Menerima dan Menghargai Tubuh Sebagai Amanah Allah Body Positivity dalam Al-Quran: Menerima dan Menghargai Tubuh Sebagai Amanah Allah

Body Positivity dalam Al-Quran: Menerima dan Menghargai Tubuh Sebagai Amanah Allah

Diari

Trending

Perempuan Memakai Anting-anting, Sunnah Siapakah Awalnya?

Muslimah Daily

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Lima Keutamaan Asiyah Istri Firaun yang Disebut Dalam Hadis dan al-Qur’an

Kajian

Penyakit hati Penyakit hati

Hati-Hati, Ini Ciri Kalau Kamu Punya Penyakit Hati

Kajian

https://www.idntimes.com/ https://www.idntimes.com/

Ratu Kalinyamat: Ratu Jepara yang Memiliki Pasukan Armada Laut Terbesar di Nusantara

Muslimah Talk

Tata Cara Mengurus Bayi yang Meninggal

Kajian

Karir Perempuan dalam Pandangan Islam  

Kajian

Asy-Syifa binti Abdillah: Perempuan yang Dijuluki Sang Penyembuh oleh Rasulullah

Muslimah Talk

sikap rasulullah perempuan yahudi sikap rasulullah perempuan yahudi

Mengenal Nyai Hj Chamnah; Tokoh Sufi Perempuan Tarekat Tijaniyah

Muslimah Talk

Connect