BincangMuslimah.Com – JAKARTA, Rabu 20 Agustus 2025. Jaringan GUSDURian menandai sejarah baru dengan menggelar Konferensi Pemikiran Gus Dur perdana, bersamaan dengan Temu Nasional (TUNAS) yang akan berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur pada 29-31 Agustus 2025.
Sejumlah tokoh dijadwalkan hadir dalam pembukaan, di antaranya Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, KH Husein Muhammad, hingga Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Selain itu, akademisi dan penulis biografi Gus Dur Greg Barton, Mahfud MD, Badriyah Fayumi, Kamala Candrakirana, Laode M. Syarif, Tantowi J. Musaddad, Nissa Wargadipura, Dewi Kanti Setianingsih, dan Sandra Moniaga dijadwalkan hadir menjadi narasumber di berbagai sesi konferensi dan TUNAS.
Panitia penyelenggara, Sarjoko mengatakan konferensi ini diadakan untuk membahas pemikiran Gus Dur di berbagai isu dan mengontekstualisasikannya dengan kondisi terkini. Ia mengatakan bahwa sejak simposium satu tahun setelah Gus Dur wafat yang melahirkan sembilan nilai utama Gus Dur, belum pernah ada forum setingkat ini.
Tiga Isu Utama Konferensi
Konferensi kali ini berfokus pada tiga isu utama yakni isu agama sebagai etika sosial, demokrasi, dan keadilan ekologi.
Sarjoko menambahkan, forum ini terbuka untuk umum dan diperkirakan akan diikuti 2.000 peserta dari seluruh Indonesia. Jumlah peserta diprediksi meningkat karena komunitas GUSDURian terus berkembang di berbagai daerah. Ia juga menyebutkan tahun ini, TUNAS juga menghadirkan learning space yang menjadi ruang berbagi pengetahuan lintas isu bersama para pakar.
Menurutnya, Jaringan GUSDURian punya peran untuk menjadi penyeimbang dan mengawal berbagai situasi kebangsaan. GUSDURian mengambil spirit Gus Dur sebagai penyeimbang kekuasaan agar masyarakat sipil kuat dan berkontribusi dalam menciptakan kehidupan yang adil dan setara. Dengan hadirnya GUSDURian diharapkan masyarakat bisa menjadi subjek pembangunan dan menuju cita-cita bangsa sebagai bangsa yang merdeka, adil, dan makmur,” jelasnya.
TUNAS Jaringan GUSDURian merupakan momen konsolidasi para penggerak GUSDURian. Kegiatan ini mengangkat tema “Meneladani Gus Dur, Menguatkan Indonesia” yang diikuti 2.000 peserta, terdiri dari Komunitas GUSDURian, sahabat dan murid Gus Dur, individu, lembaga, tokoh lintas agama, jejaring masyarakat sipil, serta para akademisi dari berbagai daerah di Indonesia.
Adapun kegiatannya meliputi Konferensi Pemikiran Gus Dur, Forum Gerakan, dan Festival Gerakan. Dalam forum tersebut juga digelar Community Space: bazar dan pameran gerakan; Learning Space: ruang berbagi pengetahuan dan keterampilan yang diisi para pakar dan penggerak; serta dimeriahkan dengan Malam Budaya.
4 Comments