BincangMuslimah.Com – Rasa takut bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Biasanya, kita merasakan takut atau cemas ketika menghadapi hal yang dianggap berbahaya, mengancam, atau ketika sedang sendirian. Rasa takut sebenarnya adalah respon alami manusia yang berfungsi untuk pertahanan diri. Seseorang yang merasa takut umumnya akan lebih waspada dan berhati-hati, serta lebih peka dalam membaca situasi di sekitarnya.
Dalam Islam, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa takut yang sedang kita alami, antara lain:
Membaca Doa
Ulama besar Ibnu al-Qayyim menyebutkan doa sebagai “obat yang paling mujarab”. Doa bermanfaat untuk mencegah datangnya musibah dan meringankan ujian yang menimpa seseorang, sehingga doa kerap disebut sebagai senjata seorang muslim.
Salah satu doa untuk menghilangkan rasa takut yaitu:
حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (سَبْعَ مَرَّاتٍ
Ḥasbiya Allāhu lā ilāha illā huwa ʿalayhi tawakkaltu wa-huwa rabbu al-ʿarshi al-ʿaẓīm.
Artinya: Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada Tuhan selain Dia, hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy yang agung. [HR Abu Dawud]
Memperbanyak doa, dzikir, dan berserah diri kepada Allah Swt. akan membantu mengurangi rasa takut dan memantapkan hati agar tidak khawatir terhadap apapun yang terjadi.
Perbanyak Istighfar
Memperbanyak membaca sayyidul istighfar diyakini bisa menenangkan hati dan menghilangkan rasa takut. Hal ini karena sayyidul istighfar adalah raja dari segala doa serta memiliki banyak keutamaan. Berikut bacaan sayyidul istighfar:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mas tatha’tu a’uudzu bika min syarri ma shana’tu abuu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abuu-u bi dzanbii faghfir lii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa ant(a)
Artinya: Maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau. Aku adalah hamba-Mu, aku akan setia pada janjiku pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat. Kuakui segala nikmat-Mu atasku dan aku akui segala dosaku (yang aku perbuat). Maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.
Menulis Jurnal
Rasa takut hadir ketika pikiran sedang carut-marut atau sedang khawatir berlebih terhadap sesuatu yang mungkin belum tentu terjadi. Rasa takut yang kita rasakan bisa terpicu karena overthinking maupun trauma di masa lalu yang datang menghampiri.
Menulis jurnal diyakini oleh para ahli psikologi sebagai salah satu cara yang ampuh untuk mengurai benang kusut dalam pikiran, serta mencari tahu akar penyebab rasa takut itu sendiri.
Sarah Jensen, seorang life coach asal Australia membagikan poin-poin penting dalam menulis jurnal untuk memproses rasa takut. Adapun beberapa pertanyaan yang bisa kita jawab dan uraikan dalam jurnal terkait rasa takut adalah sebagai berikut:
- Apa yang membuatku merasa takut saat ini?
- Dari mana rasa takut ini berasal?
- Apa hal paling pahit yang mungkin terjadi?
- Sebaliknya, apa hal paling terbaik yang mungkin terjadi?
- Apakah rasa takut ini bermanfaat untukku? Jika ya, apa manfaatnya?
Dengan menulis jurnal, kita akan dapat memproses segala emosi dengan baik, termasuk ketika dihadapkan dengan rasa takut. Satu hal yang perlu diingat, rasa takut hadir hanya sementara. Berusahalah untuk menerima rasa takut tersebut, memprosesnya, dan berserah diri kepada Allah Swt., niscaya hati akan dikuatkan untuk menghadapi rasa takut. Wallahu a’lam bishawab.
3 Comments