Ikuti Kami

Kajian

Tafsir Ayat tentang Penyerupaan Nabi Isa a.s Sebelum Diangkat ke Langit

Keraguan tentang Keaslian Alquran
photo: gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Nabi Isa a.s dilahirkan di tengah kaum Yahudi, yang mana sebelumnya mereka telah berkali-kali membunuh nabi-nabi terdahulu. Peristiwa ini banyak disebut di dalam Alquran. Seperti di surat Al-Baqarah ayat 87 yang bermakna, “Mengapa setiap rasul yang datang kepadamu membawa suatu pelajaran yang tidak kamu inginkan, kamu menyombongkan diri, lalu sebagian kamu dustakan dan sebagian kamu bunuh?” Sehingga di masa Nabi Isa a.s, kaum Yahudi pun melakukan aksi penolakan-penolakan yang serupa.

Dalam tafsirnya, Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa upaya-upaya orang Yahudi untuk membunuh Nabi Isa a.s selain sebab ketidakpuasan atas ajaran yang dibawa, juga sebab kedengkian mereka terhadap nikmat dan keistimewaan-keistimewaan yang Allah Swt. berikan kepada Nabi Isa a.s. Kaum Yahudi tiada henti mendustakan ajaran-ajaran Nabi Isa a.s, juga selalu melancarkan aksi-aksi penolakan yang dapat melukai Nabi Isa a.s. Sebab itulah, Nabi Isa a.s tidak pernah bermukim di satu tempat. Beliau bersama Ibundanya selalu berpindah-pindah tempat untuk menghindari serangan-serangan Kaum Yahudi.

Parahnya lagi, Kaum Yahudi juga menghasut Raja Damaskus saat itu untuk turut menghentikan dakwah Nabi Isa a.s. sampai akhirnya Raja Damaskus mengutus pasukannya untuk mengepung Nabi Isa a.s dan segera mengeksekusinya setelah ditemukan. Maka, dikepunglah Nabi Isa a.s oleh pasukan Yahudi, hingga terjadilah peristiwa penyerupaan Nabi Isa a.s sebelum diangkat ke langit.

Peristiwa ini secara eksplisit dikisahkan Alquran di surat An-Nisa ayat 157 yang berbunyi,

وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۗوَاِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗمَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ ۙ

Baca Juga:  Sepuluh Keistimewaan Sayyidah Aisyah

“(Kami menghukum pula mereka) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Almasih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang menurut mereka menyerupai (Isa). Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentangnya (pembunuhan Isa), selalu dalam keragu-raguan terhadapnya. Mereka benar-benar tidak mengetahui (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), kecuali mengikuti persangkaan belaka. (Jadi,) mereka tidak yakin telah membunuhnya.”

Ayat di atas secara terang menjelaskan bahwa yang dibunuh dan disalib oleh pasukan Yahudi bukanlah Nabi Isa a.s. Tidak sebagaimana yang mereka yakini. Akan tetapi orang lain yang diserupakan oleh Allah Swt. dengan Nabi Isa a.s. Sedangkan beliau sendiri diangkat oleh Allah Swt. ke langit. Sebagaimana firman Allah Swt. (surat An-Nisa ayat 158) بل رفعه الله إليه  “Tetapi Allah telah mengangkat Isa ke hadirat-Nya,”  Para ulama kita sepakat akan hal ini. 

Akan tetapi, menyoal detail proses pengangkatan beliau, ulama kita berbeda-beda pendapat. Setidaknya, ada lima riwayat berbeda yang diulas oleh Imam Ar-Razi dalam tafsirnya Mafâtih al-Ghaib. Pertama, ketika pasukan Yahudi hendak membunuh Nabi Isa a.s, beliau diangkat oleh Allah Swt. ke langit. Menyaksikan hal tersebut, para pembesar Yahudi khawatir para pengikutnya akan mempertanyakan mengapa mereka tidak kuasa untuk membunuh Nabi Isa a.s. Maka mereka membuat tipu daya dengan membunuh salah seorang di antara mereka dan mengatakan bahwa dia adalah jasad Isa A.s. 

Tipu daya tersebut berhasil sebab tidak banyak yang mengerti wajah Nabi Isa a.s, pun Nabi Isa a.s memang sosok yang tidak banyak berinteraksi dengan banyak orang saat itu. Jika kemudian ada yang mengatakan bahwa sebagai pembesar Nasrani menyaksikan bahwa Nabi Isa a.s lah yang disalib, maka riwayat itu tidak bisa dibenarkan. Sebab ketersambungan riwayatnya pun tidak bisa dibuktikan. Menurut Imam Ar-Razi pendapat ini lah yang banyak diamini oleh ulama ilmu kalam.

Baca Juga:  Feminisme Al-Qur’an, Tafsir An-Nahl 97; Lelaki dan Perempuan di Mata Allah

Kedua, pimpinan Yahudi mengutus salah seorang dari pasukannya untuk masuk ke sebuah rumah dan membawa Nabi Isa a.s keluar untuk dieksekusi oleh pasukan. Setelah masuk, Nabi Isa a.s diangkat oleh Allah Swt. dan lelaki tersebut diserupakan dengan Nabi Isa a.s. Sewaktu keluar rumah, segera pasukan Yahudi membunuh dan menyalib lelaki tersebut.

Ketiga, Allah Swt. menyerupakan salah seorang lelaki penguntit dan pengawas Nabi Isa a.s dari kalangan Yahudi, dengan wajah Nabi Isa a.s sewaktu beliau naik ke gunung untuk selanjutnya diangkat ke langit. Pasukan Yahudi membunuh dan menyalib lelaki tersebut, sekalipun sebelumnya lelaki tersebut mengatakan bahwa dirinya bukanlah Isa.

Keempat, sewaktu pasukan Yahudi mengepung rumah yang ditempati Nabi Isa a.s, beliau saat itu bersama sepuluh orang pengikut setianya. Beliau bertanya, “siapakah di antara kalian yang menginginkan Surga dengan syarat mau diserupakan denganku?” Lantas salah seorang di antara mereka mengacungkan tangan, dan segera diserupakan dengan Nabi Isa a.s. Lalu dia keluar rumah dan dibunuh oleh pasukan Yahudi. Sedangkan Nabi Isa a.s diangkat ke langit oleh Allah Swt.

Terakhir, salah seorang pengikut Nabi Isa a.s berkhianat dengan mengabarkan kepada pasukan Yahudi tentang keberadaan Nabi Isa a.s. Lantas ketika ia masuk bersama pasukan Yahudi ke dalam rumah, ia diserupakan dengan Nabi Isa a.s dan kemudian dibunuh serta disalib oleh mereka.

Demikianlah tafsir ayat tentang penyerupaan Nabi Isa a.s sebelum diangkat ke langit. Sekalipun ulama kita berbeda-beda pendapat tentang detil peristiwanya, namun mereka sepakat bahwa yang dibunuh dan disalib oleh orang Yahudi bukanlah Nabi Isa a.s. melainkan lelaki lain yang diserupakan dengan Nabi Isa a.s. Wallahu a’lam bi al-shawâb. 

Baca Juga:  Anjuran Menulis Shalawat di dalam Kitab

 

 

Rekomendasi

Hubungan Gender dan Tafsir Agama Menurut Quraish Shihab

perempuan tulang rusuk laki-laki perempuan tulang rusuk laki-laki

Tafsir An-Nisa Ayat 1; Benarkah Perempuan Berasal dari Tulang Rusuk Laki-laki?

tafsir Basmalah Mafatih Al-Ghaib tafsir Basmalah Mafatih Al-Ghaib

Tafsir Keajaiban “Basmalah” dalam Kitab Mafatih Al-Ghaib (Bagian 4)

ummul banin ummul banin

Kesungguhan Hannah Ibunda Maryam dalam Berdoa 

Ditulis oleh

Tanzila Feby Nur Aini, mahasiswi Universitas al-Azhar, Kairo di jurusan Akidah dan Filsafat. MediaI sosial yang bisa dihubugi: Instagram @tanzilfeby.

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

Metode Nabi Muhammad Metode Nabi Muhammad

Tiga Langkah Membina Generasi Berkualitas bagi Perempuan Karir

Keluarga

Tiga Hal Ini Perlu Ditekankan agar Pernikahan Menjadi Sakinah

Keluarga

makmum fardhu orang sunnah makmum fardhu orang sunnah

Hukum Menjadi Makmum Shalat Fardhu kepada Orang yang Shalat Sunnah

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

panduan melaksanakan puasa syawal panduan melaksanakan puasa syawal

Panduan Melaksanakan Puasa Syawal

Ibadah

beberapa ibadah bulan syawal beberapa ibadah bulan syawal

Berikut Beberapa Ibadah yang Bisa Dilakukan di Bulan Syawal

Ibadah

kartini sikap kritis beragama kartini sikap kritis beragama

Raden Ajeng Kartini dan Sikap Kritis dalam Beragama

Khazanah

jiwa kartini setiap perempuan jiwa kartini setiap perempuan

Jiwa Kartini Ada di Setiap Diri Perempuan

Muslimah Talk

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah agar Terhindar Keburukan

Ibadah

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

Enam Hal Penting yang Perlu Digarisbawahi tentang Poligami Rasulullah

Kajian

Connect