BincangMuslimah.Com – Sahabat Rasulullah yang dijanjikan masuk surga sebab memungut sampah dalam masjid adalah Ummu Mahjan.
Dalam riwayat Imam Thabrani dalam kitab al-Kabir, dari Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa dulu ada perempuan yang memungut sampah yang ada di masjid lalu perempuan itu meninggal, dan para sahabat tidak memberitahu beliau. Maka Rasul berkata kepada para sahabat; “Jika salah satu di antara kalian meninggal beritahu aku.” Lalu beliau shalat untuknya. Kemudian nabi berkata lagi, “Sesungguhnya aku melihatnya di surga sedang memungut sampah di masjid.”
Dalam riwahat lain diketahui bahwa nama perempuan tersebut bernama Ummu Mahjan.
Imam al-Ashbahani meriwayatkan dari Ubaid bin Marzuq, bahwa dulu ada perempuan madinah yang mengurus masjid, perempuan itu meninggal dan Nabi Saw tidak mengetahuinya. Lalu suatu ketika beliau melewati kuburan dan bertanya, “kuburan siapa ini?” Ummu Mahjan,” kata mereka.
“Orang yang mengurus masjid?”
“Ya,” jawab mereka. Maka para sahabat membuat shaf untuk shalat mayyit untuk perempuan itu. Usai shalat mereka bertanya, “Pekerjaan apa yang menurutmu paling utama Rasulullah?” Mereka dengar Rasul berkata, “mengurus masjid.”
Menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bari perempuan tersebut merupakan sahabat Nabi yang disebutkan dalam hadis Bukhari. Kisah di atas merupakan Riwayat-riwayat dalam syarah Hadis berikut
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن امرأة سوداء كانت تقم المسجد، أو شابا، ففقدها، رسول الله صلى الله عليه وسلم، فسأل عنها أو عنه، فقالوا: مات. قال: ” أفلا كنتم آذنتموني” فكأنهم صغروا أمرها، أو أمره، فقال: ” دلوني على قبره” فدلوه فصلى عليه، ثم قال: ” إن هذه القبور مملوءة ظلمة على أهلها، وإن الله تعالى ينورها لهم بصلاتي عليهم
Dari Abu Hurairah meriwayatkan, “Seorang perempuan kulit hitam (atau mungkin seorang pemuda) biasa membersihkan masjid. Rasulullah (ﷺ) merindukannya (atau dia) dan bertanya tentang dia. Dia diberitahu bahwa dia telah meninggal. Dia (ﷺ) berkata, “Mengapa kamu tidak memberitahuku?” (Sepertinya) mereka (Sahabat) menganggap masalah itu tidak penting. Kemudian dia (ﷺ) berkata, “Tunjukkan padaku kuburannya.” Ketika itu ditunjukkan kepadanya, dia berdoa (Janazah-pemakaman) di atasnya dan berkata, “Kuburan-kuburan ini menutupi orang-orang di dalamnya dengan kegelapan, dan semoga Allah menerangi kuburan mereka dengan doa saya untuk mereka”. (HR. Bukhari & Muslim)