Ikuti Kami

Ibadah

Bolehkah Shalat sambil Menggendong Bayi?

Shalat sambil menggendong bayi

BincangMuslimah.Com – Sulit memang untuk meninggalkan jamaah di masjid bagi perempuan yang terlanjur cinta dengan shalat jamaah. Namun yang menjadi masalah adalah ketika perempuan tersebut sudah memiliki anak yang masih bayi dan suka mendadak nangis tanpa sebab. Haruskah membatalkan shalatnya yang berjamaah itu demi kenyamanan masjid? Atau bolehkah shalat sambil menggendong bayi?

Permasalahan tersebut yang pernah kita lihat dalam berbagai shalat di masjid tersebut sudah pernah terjadi pada zaman Rasulullah, bahkan Rasulullah sendiri yang melakukannya, yakni Rasulullah Shalat sambil menggendong cucunya yang masih bayi ketika menjadi imam dalam shalat. Kejadian tersebut terekam dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah al Anshari:

رَأَيْتُ النَّبِىَّ ﷺ يَؤُمُّ النَّاسَ وَأُمَامَةُ بِنْتُ أَبِى الْعَاصِ وَهْىَ ابْنَةُ زَيْنَبَ بِنْتِ النَّبِىِّ ﷺ عَلَى عَاتِقِهِ فَإِذَا رَكَعَ وَضَعَهَا وَإِذَا رَفَعَ مِنَ السُّجُودِ أَعَادَهَا (رواه مسلم)

Artinya: “Aku melihat Rasulullah shalat mengimami para sahabat sambil menggendong Umamah binti Abi al-‘Ash, putri dari Sayyidah Zainab di atas bahunya. Ketika rukuk Rasulullah meletakkannya (di lantai) dan ketika selesai sujud, Rasulullah menggendongnya kembali.” (HR. Muslim)

Dalam redaksi hadis lain yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah meletakkan cucunya ketika sujud, kemudian ketika hendak berdiri beliau menggendongnya kembali. Yang demikian tertulis dalam kitab karya Imam Malik, yakni Al Muwattha’.

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي وَهُوَ حَامِلٌ أُمَامَةَ بِنْتَ زَيْنَبَ بِنْتِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلِأَبِي الْعَاصِ بْنِ رَبِيعَةَ بْنِ عَبْدِ شَمْسٍ فَإِذَا سَجَدَ وَضَعَهَا وَإِذَا قَامَ حَمَلَهَ

Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah melaksanakan shalat sembari menggendong ‘Umamah binti Zainab binti Rasulullah,  ‘Umamah merupakan putri Abi al-Ash bin Abd as-Syams, ketika sujud, Rasulullah meletakkannya (di lantai) dan ketika berdiri (dari sujud), Rasulullah menggendongnya kembali.” (HR. Bukhari)

Baca Juga:  Empat Pendidikan Prenatal yang Harus Ibu Hamil Tahu

Keterangan di atas merupakan kebolehan seseorang untuk melaksanakan shalat sambul menggendong bayi. Adapun tata caranya adalah menunaikan shalat seperti biasanya ketika takbiratul ihram dan berdiri. Adapun selanjutnya adalah bayi tersebut diletakkan sementara di lantai ketika hendak rukuk atau sujud dan digendong kembali ketika hendak berdiri lagi.

Namun dalam menggendong bayi tersebut, rukun dan hal-hal yang bisa membatalkan juga tetep perlu diperhatikan. Contoh yang sering diabaikan adalah kesucian badan dan pakaian si bayi, jika kesucian badan dan pakaiannya tidak terjaga atau terkena najis maka akan berakibat pada shalat yang batal. Oleh karena itu meski diperbolehkan menggendong bayi ketika shalat, tetaplah menjaga dan menghindari hal-hal yang bisa membatalkan agar tidak sia-sia.

Rekomendasi

Pesan Pejuang Garis Biru Pesan Pejuang Garis Biru

Pesan Cinta untuk Pejuang Garis Biru

iddah perempuan hamil keguguran iddah perempuan hamil keguguran

Iddah Perempuan Hamil yang Keguguran

Faktor-Faktor Psikologis Baby Blues Faktor-Faktor Psikologis Baby Blues

Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Baby Blues

Sujud Berbahaya Ibu Hamil Sujud Berbahaya Ibu Hamil

Benarkah Sujud Lama Berbahaya bagi Ibu Hamil?

Ditulis oleh

Penulis adalah kandidat magister pengkajian Islam dalam bidang pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan aktif di Komunitas Jaringan Gusdurian Depok.

Komentari

Komentari

Terbaru

Metode Nabi Muhammad Metode Nabi Muhammad

Tiga Langkah Membina Generasi Berkualitas bagi Perempuan Karir

Keluarga

Tiga Hal Ini Perlu Ditekankan agar Pernikahan Menjadi Sakinah

Keluarga

makmum fardhu orang sunnah makmum fardhu orang sunnah

Hukum Menjadi Makmum Shalat Fardhu kepada Orang yang Shalat Sunnah

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

panduan melaksanakan puasa syawal panduan melaksanakan puasa syawal

Panduan Melaksanakan Puasa Syawal

Ibadah

beberapa ibadah bulan syawal beberapa ibadah bulan syawal

Berikut Beberapa Ibadah yang Bisa Dilakukan di Bulan Syawal

Ibadah

kartini sikap kritis beragama kartini sikap kritis beragama

Raden Ajeng Kartini dan Sikap Kritis dalam Beragama

Khazanah

jiwa kartini setiap perempuan jiwa kartini setiap perempuan

Jiwa Kartini Ada di Setiap Diri Perempuan

Muslimah Talk

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah agar Terhindar Keburukan

Ibadah

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

Enam Hal Penting yang Perlu Digarisbawahi tentang Poligami Rasulullah

Kajian

Connect